Pembahasan pembahasan kita sebelumnya tentang trafo baru berbicara pada persoalan trafo ideal. Trafo ideal yang dimaksud di sini adalah trafo yang tidak mengalami kerugian daya sedikitpun. Pada kenyataannya trafo ideal ini belum ada ditemukan di dunia ini kecuali hanya melalui teori dan perhitungan. Namun demikian setiap produsen atau perancang trafo selalu berusaha untuk menghasilkan trafo yang mendekati trafo ideal. Ada banyak faktor yang membuat sebuah trafo mengalami kerugian sehingga tidak mencapai kondisi trafo ideal. Berikut ini adalah kerugian kerugian yang terdapat pada sebuah trafo:
- Kerugian arus eddy: kerugian ini disebabkan ggl masukan yang menimbulkan arus eddy dalam inti magnet yang melawan flux magnet yang membangkitkan ggl. Kerugian ini dapat dikurangi dengan cara membuat inti trafo berlapis lapis.
- Kerugian efek kuli : arus bolak balik cendrung untuk mengalir pada permukaan konduktor sehingga dapat menambah resistansi relatif lilitan dan memperbesar kerugian kapasitas. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggunakan jenis kawat litz yaitu jenis kawat yang terdiri dari beberapa kawat kecil yang saling terisolasi.
- Kerugian histerisis : kerugian yang terjadi ketika arus primer ac berbalik arah disebabkan inti trafo tidak dapat mengubah arah fluksi magnet secara seketika. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggunakan material inti yang mempunyai reluktansi rendah.
- Kerugian kapasitas liar : Kerugian ini disebabkan oleh kapasitas liar yang terdapat pada lilitan transformator. Kerugian ini sangat terasa pengaruhnya pada efisiensi trafo frekuensi tinggi. Untuk mengurangi kerugian ini dapat dilakukan dengan menggulung lilitan primer dan sekunder secara semi acak (bank winding).
- Kerugian kopling : terjadi karena kopling primer dan sekunder bekerja tidak sempurna sehingga tidak semua fluksi magnet yang diinduksikan lilitan primer dapat memotong lilitan sekunder. Untuk mengatasi atau mengurangi kerugian ini dapat dilakukan dengan cara menggulung lilitan secara berlapis lapis antara lilitan primer dan sekunder.
- Kerugian tembaga : kerugian ini karena faktor resitansi yang dimiliki tembaga yang akan menimbulkan disipasi daya ketika dilalui arus listirk (i^2 x R)
Kerugian kerugian ini akan mempengarui efisiensi kerja dari transformator. Karena karugian kerugian pada trafo tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, maka efisiensi dari trafo tidak ada yang mencapai 100 %. Efisiensi trafo 100 % merupakan efisiensi trafo ideal yang hanya ada dalam teori. Untuk trafo yang bekerja pada frekuensi rendah nilai efisiensinya dapat mencapai 98 %. Bagaimana cara menghitung nilai efisiensi dari sebuath trafo? Cara menghitungnya dapat kita gunakan rumus - rumus berikut ini.
Belum ada tanggapan untuk "Kerugian Kerugian dan Efisiensi Kerja Transformator"
Posting Komentar