Pada artikel sebelumnya sudah dijelaskan tentang pengertian transistor secara umum berikut dengan fungsinya dalam rangkaian elektronika. Pada artikel kali ini kita akan membahas berbagai jenis transistor beserta kegunaanya dalam rangkaian. Secara umum transistor dapat kita bagi menjadi dua macam yaitu transistor unipolar dan transistor bipolar. Berdasarkan bentuk pola hubungan dioda pembentuknya transistor bipolar juga bisa dibagi lagi menjadi dua yaitu transistor NPN dan transistor PNP.
Dalam praktek kita sering menjumpai berbagai rupa transistor baik dari segi ukuran, bentuk, warna dan harganya. Berbagai rupa dari transistor tersebut selain ditentukan oleh pabrik pembuatnya juga dibedakan berdasarkan kegunaanya dalam rangkaian. Jadi walaupun bentuk, kakinya sama, kita tidak bisa memasang sebuah transistor secara sembarangan dalam rangkaian elektronika.
Transistor Bipolar
Transistor bipolar atau transistor dua kutup yaitu transistor yang mempunyai dua sambungan kutup dan bekerja memanfaatkan dua macam aliran yaitu elektron dan hole. Jadi cara kerjanya adalah dengan memanfaatkan perpindahan elektron dari kutup negatif untuk mengisi hole yang ada dikutup posistif. Pada transistor bipolar, aliran arus dari kolektor dan emitor sangat dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi pada basisnya. Jika basis mendapat kan tegangan bias yang cukup, maka arus akan dapat mengalir, sebaliknya jika basis tidak mendapatkan bias tegangan yang cukup tidak akan aada arus yang mengalir dari colektor ke emitor. Jadi seolah olah basis ini merupakan pintu atau kran yang mengatur aliran arus antara kedua kutup lainnya. Transistor ini terbagi menjadi dua macam berdasarkan bentuk pola dioda penyusunnya yaitu
Transistor bipolar atau transistor dua kutup yaitu transistor yang mempunyai dua sambungan kutup dan bekerja memanfaatkan dua macam aliran yaitu elektron dan hole. Jadi cara kerjanya adalah dengan memanfaatkan perpindahan elektron dari kutup negatif untuk mengisi hole yang ada dikutup posistif. Pada transistor bipolar, aliran arus dari kolektor dan emitor sangat dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi pada basisnya. Jika basis mendapat kan tegangan bias yang cukup, maka arus akan dapat mengalir, sebaliknya jika basis tidak mendapatkan bias tegangan yang cukup tidak akan aada arus yang mengalir dari colektor ke emitor. Jadi seolah olah basis ini merupakan pintu atau kran yang mengatur aliran arus antara kedua kutup lainnya. Transistor ini terbagi menjadi dua macam berdasarkan bentuk pola dioda penyusunnya yaitu
- Transistor PNP : Transistor PNP terbentuk dengan menggabungkan dua kutup katoda yang dijadikan satu dan menjadi sebuah kutup yang diberi nama basis. Pola hubungan dan simbolnya dapat dilihat pada gambar berikut.
- Transistor NPN : Transistor PNP terbentuk dengan menggabungkan dua kutup anoda yang dijadikan satu dan menjadi sebuah kutup yang diberi nama basis. Pola hubungan dan simbolnya dapat dilihat pada gambar berikut.
Transistor Unipolar
Merupakan salah satu jenis transistor yang memiliki satu sambungan kutup yang dapat dibedakan menjadi dua yaiut:
Merupakan salah satu jenis transistor yang memiliki satu sambungan kutup yang dapat dibedakan menjadi dua yaiut:
- FET
- MOSFET
Pada FET hanya ada satu jenis aliran muatan yang besar alirannya dapat diatur dengan mengendalikan lapisan depletion yang terdapat antara source dan drain. Ketebalan lapisan depletion ini akan bergantung pada tegangan yang diberikan kepada gate. Jika lapisan depletion tipis maka sejumlah arus yang besar akan mudah untuk lewat sebaliknya jika lapisan ini menebal aliran arus antara source dan drain akan terganggu.
Belum ada tanggapan untuk "Jenis-Jenis Transistor"
Posting Komentar