Cara Kerja Transformator atau Trafo

Sebagaimana telah dijelaskan pada artikel sebelumnya bahwa trafo berfungsi untuk menaikan dan menurunkan tegangan listrik dan kerjanya berdasarkan prinsip atau hukum oersted dan faradey. Pada artikel kali ini kita akan membahas bagaimana sebetulnya cara kerja dari komponen elektronika yang satu ini. Sungguh kalau kita mendalami dua prinsip yang ditemukan oleh kedua ilmuwan di atas (ingat mereka hanya penemu) dengan melihat segala perhitungan matematiknya kita akan sadar bahwa segala sesuatunya itu bukanlah suatu kebetulan belaka, melainkan ada sang creator and designer yang luar biasa. Ketika saya mempelajari penemuan oersted dan faradey ini saya jadi ingat dengan sebuah ayat dalam al Qur'an yang artinya "Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatunya menurut ukuran (takaran) yang sudah ditentukan". Jadi kalau kita belajar tentang sains kita memang benar benar akan menemukan segal sesuatunya itu terukur dan dapat diformulakan.
Kembali ke prinsip kerja dari transformator ini bahwa ada dua hukum yang mendasarinya yaitu oersted dan faradey. Hukum oersted bekerja pada kumparan atau lilitan primer sedangkan hukum faradey pada sisi atau lilitan sekunder.
Cara Kerja Transformator atau Trafo

Jika kita mengalirkan arus listrik searah ke kumparan primer, maka di sekitar kumparan primer akan timbul medan magnet. Karena arus listrik yang diberikan adalah searah, medan magnet yang ditimbulkannya tidak berubah2 sehingga pada output sekunder tidak akan ada ggl atau tegangan listrik yang akan timbul (ingat kumparan primer bekerja berdasarkan prinsip faradey). Jika kita melakukan pemutusan dan penyambungan  arus listrik secara berulang ulang pada kumparan primer (pakai saklar), maka pada kumparan primer akan terjadi perubahan medan magnet yang pada akhirnya juga akan menyebabkan timbulnya arus listrik pada lilitan sekunder. Karena kegiatan memutus dan menyambungkan arus listrik secara manual tidak mungkin kita lakukan secara terus menerus, maka saklar ini bisa kita ganti dengan saklar elektronik yaitu dengan menggunakan switch transistor. Teknik ini banyak dipakai dalam rangkaian switching regulator dan terkenal lebih menghemat daya jika dibandingkan menggunakan catu daya biasa. 
Selain dengan memutus dan menghubungkan arus listrik, kita juga dapat melakukan perubahan polaritas tegangan searah pada kumparan primer secara bergantian (misalkan baterainya kita bolak balik secara kontinyu) maka pada kumparan primer juga akan timbul perubahan medan magnet yang akan menimbulkan ggl induksi pada output sekunder. Lagi lagi pekerjaan seperti ini tidak mungkin kita lakukan secara terus menerus. Sebagai gantinya kita umpankan pada kumparan primer tegangan bolak balik (ac) sehingga kita tidak perlu lagi membolak balik baterai. Dengan menghubungkan tegangan ac pada kumparan primer, maka otomatis akan membuat perubahan medan magnet secara terus menerus pada kumparan primer trafo.
Lain halnya dengan kumparan sekunder yang bekerja dengan prinsip faradey. Jika medan magnet yang timbul pada kumparan primer tidak berubah ubah, maka kumparan sekunder tidak akan terinduksi sehingga tidak ada ggl atau tegangan yang akan dihasilkan pada kedua ujung kumparan. Tetapi jika medan magnet yang timbul pada kumparan primer berubah ubah, maka kumparan sekunder ini akan terinduksi sehingga pada ujungnya dihasilkan gaya gerak listrik induksi (tegangan listrik) bolak balik juga. Berapakah besarnya ggl induksi (tegangan ac) yang muncul pada kumparan sekunder? Apakah besarnya akan sama dengan tegangan yang diinputkan ke kumparan primer? Untuk menjawabnya kita harus membaca artikel selanjutnya.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Cara Kerja Transformator atau Trafo"

Posting Komentar