Transformator adalah komponen elektronika yang bekerja pada tegangan kerja yang tinggi sehingga seringkali mengalami kerusakan. Kerusakan pada transformator akan menyebabkan rangkaian atau peralatan elektronika tidak akan bekerja sama sekali. Kenapa demikian? Karena kalau komponen ini rusak maka komponen yang lainnya tidak akan mendapatkan arus atau tegangan listrik. Untuk mengetahui kerusakan pada transformator dapat kita lakukan dengan cara pengukuran menggunakan multimeter. Adapun cara pengukurannya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan diberi tegangan listrik dan tanpa diberikan tegangan listrik. Kita dapat melakukan salah satu dari dua cara di atas untuk memastikan apakah tranformator mengalami kerusakan atau tidak. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing cara di atas.
Cara mengukur trafo yang diberi tegangan listrik
- Hubungkan trafo ke sumber listrik (pastikan semua sambungan aman dan tersambung dengan baik).
- Atur posisi switch multimeter pada posisi volt AC, karena tegangan yang akan kita ukur adalah tegangan AC. Untuk menjaga keamanan alat ukur set posisi switch pada tegangan yang lebih tinggi dari tegangan perkiraan dan tegangan PLN. Untuk mengukur bagian primer atur posisi volt Ac pada 500 atau 250.
- Cara pengukuran dapat dilakukan dari output dan dapat juga dari input. Pada contoh ini kita akan memulai pengecekan dari input. Awalilah dengan mengukur tegangan di kontak listrik.
- Setelah yakin kontak listrik ada tegangan, lakukan pengecekan pada bagian primer trafo. (Karena tegangan ac, maka tidak apa apa posisi tesled terbalik antara warna hitam dan merahnya).
- Jika pada primer ada tegangan, lanjutkan dengan melakukan pengukuran pada bagian sekunder. Jika tidak ada tegangan berarti kabel penghubung kontak dan trafo tidak bagus.
- Lakukan pengukuran tegangan pada bagian sekunder. Jangan lupa turunkan posisi ac volt ketegangan yang lebih mendekati tegangan yang tertulis pada bagian sekunder tapi usahakan di atasnya. jika ada tegangan berarti trafo dalam keadaan baik, sebaliknya jika tidak ada tegangan berarti trafo sudah rusak.
- Walaupun tegangan di output sudah ada, perlu juga untuk mengukur tegangan dengan body atau casisnya untuk memastikan tidak terjadi korsleting.
Cara mengukur trafo tanpa tegangan listrik
- Pastikan kabel tesled dalam keadaan baik dan terhubung sempurna ke multimeter.
- Atur posisi switch pada pasisi ohm meter. Pengalinya bisa diatur pada posisi 1 k atau 100 x.
- Hubungkan tesled pada bagian primer trafo (tidak apa apa terbalik). Jika jarum meter bergerak berarti masih bagus (sementara). Jika tidak bergerak berarti lilitan sudah putus.
- Lakukan pengukuran pada bagian sekunder dengan cara yang sama. Jika bergerak berarti bagus dan jika diam berarti sudah putus.
- Lakukan pengukuran pada bagian primer dan sekunder secara bersamaan untuk memastikan tidak ada korsleting antara bagian primer dan sekunder. Jika jarum bergerak berarti trafo sudah rusak (korslet) jika diam berarti trafo dalam keadaan bagus.
- Dengan cara yang sama juga laukan pengukuran dari bagian primer/sekunder ke casis atau bodi. Jika bergerak berarti korslet jika diam berarti bagus
Demikian cara melakukan pengukuran trafo dengan menggunakan multimeter semoga ada manfaatnya. Jika bermanfaat silahkan di share dan jika ada kekurangan dan kesalahan silahkan diberi masukan.
Belum ada tanggapan untuk "Cara Mengukur Transformator Dengan Multimeter"
Posting Komentar