Hambatan listrik atau yang lebih sering disebut dengan istilah resistor dapat dirangkai satu sama lainnya untuk keperluan (mendapatkan nilai hambatan) tertentu. Rangkaian hambatan ini dapat mengatasi kebutuhan kita akan nilai – nilai hambatan resistor yang tidak ada di pasaran. Untuk diketahui resistor yang dihasilkan pabrik biasanya hanya untuk nilai – nilai resistansi tertentu saja dengan batas ambang toleransi yang telah ditentukan. Padahal pada prakteknya kita banyak membutuhkan nilai – nilai resistor yang berbeda dengan yang dihasilkan pabrik tersebut. Rangkaian hambatan atau resistor ini dapat kita bagi menjadi tiga macam:
1. Rangkaian seri
2. Rangkaian paralel
3. Rangkaian seri paralel
Rangkaian Seri
Pada rangkaian seri hambatan listrik atau resistor dihubungkan atau disusun secara berurutan satu sama lainnya seperti pada gambar di bawah ini.
Pada rangkain seri ini berlaku ketentuan sebagai berikut.
1. Besarnya kuat arus pada masing masing tahanan (resistor) akan sama besar
I1 = I2 = I3= I
2. Besarnya beda potensial (tegangan listrik) pada masing – masing hambatan akan berbeda – beda jika nilai hambatannya berbeda sesuai dengan prinsip hukum ohm.
VR1 = I x R1
VR2 = I x R2
VR3 = I x R3
3. Besarnya hambatan total pada rangkaian ini merupakan total penjumlahan dari masing – masing nilai resistor yang terhubung
Rtotal = R1 + R2 + R3
Rangkaian Paralel
Pada rangkaian hambatan paralel, resistor disusun secara paralel atau sejajar sehingga mempunyai dua ujung yang sama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar rangkaian paralel pada gambar berikut.
Pada rangkaian paralel berlaku ketentuan sebagai berikut.
1. Besarnya kuat arus pada masing – masing resistor berbeda – beda bergantung pada besarnya nilai hambatan resistor.
I1 ≠ I2 ≠ I3 ≠ I tetapi I = I1 + I2 + I3
2. Besarnya beda potensial atau tegangan pada masing – masing resistor akan sama
V R1 = V R2 = V R3 = V Rp
3. Besarnya hambatan total dapat dihitung dengan dengan rumus berikut.
Rangkaian Seri Paralel
Merupakan gabungan dari rangkaian seri dan paralel. Rangkaian ini juga biasa disebut dengan rangkaian campuran atau rangkaian kombinasi. Salah satu contohnya dapat dilihat pada gambar berikut.
Untuk menghitung nilai hambatan total dari rangkaian seri paralel, maka kita dapat menggunakan teori rangkaian seri dan paralel di atas. Biasanya untuk memudahkan perhitungan, didahulukan menghitung rangkaian serinya, kemudian baru dihitung bagian paralelnya. Terakhir lakukan penjumlahan dari rangkaian total keduanya(sangat tergantung dari bentuk rangkaian campurannya). Sebagai contoh dapat dilihat gambar berikut.
Belum ada tanggapan untuk "Rangkaian Hambatan Seri, Paralel dan Seri Paralel"
Posting Komentar